Dunia dihebohkan dengan penangkapan pendiri Telegram, Pavel Durov dengan tuntutan 20 tahun penjara.
Kepolisian Prancis telah menangkap sosok dibalik berdirinya Telegram, Pavel Durov dibandara Bourget sesaat setelah turun dari private jet.
Penangkapan ini tidak terlepas dari enggannya Telegram melakukan sensor konten.
Sebuat postingan akun X @jacksonhinklle mengatakan, Peretas anti-Israel telah mencuri data sensitif Israel dan menerbitkan informasi rahasia di Telegram.
Telegram menolak permintaan Israel untuk menyensor informasi tersebut.
Setelah mendengar penahanan CEO Telegram Pavel Durov, Kedutaan Besar Rusia di Prancis segera turun tangan untuk menangani situasi tersebut, bahkan tanpa permintaan resmi dari pengacaranya, sebagaimana dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kedutaan Besar tetap terlibat penuh dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Imbas dari penangkapan Pavel Durov
Dengan adanya berita penangkapan ini, mengakibatkan kepanikan diantara pengguna Telegram.
Pengguna Telegram disarankan untuk melakukan back up data sebelum Telegram dibelukan.
Selain itu, koin TON juga mengalami penurunan hingga 17% pasca penangkapan Pavel Durov.