back to top
Selasa, November 18, 2025
Trending:
NasionalCuaca Ekstrem Hambat Pengangkatan Bangkai KMP Tunu di Selat Bali

Cuaca Ekstrem Hambat Pengangkatan Bangkai KMP Tunu di Selat Bali

Upaya pengangkatan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terkendala cuaca ekstrem yang menghambat proses evakuasi.

Tim SAR gabungan telah berhasil menemukan posisi kapal yang terbalik di dasar laut, sekitar 3,9 kilometer dari titik awal tenggelamnya. Namun, kondisi arus laut yang kuat dan jarak pandang terbatas membuat operasi pengangkatan menjadi sangat menantang.

Visual bawah laut menunjukkan badan kapal dalam posisi terbalik, sehingga memerlukan perencanaan teknis yang lebih kompleks. Di tengah proses pencarian dan evaluasi, muncul komentar publik mengenai perlunya peningkatan disiplin operator serta desain ulang kompartemen mesin agar lebih aman dan mudah diakses.

Insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada 2 Juli 2025 menjadi tragedi besar dalam dunia pelayaran Indonesia. Kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk ini mengalami kebocoran di ruang mesin sekitar 30 menit setelah berlayar, yang menyebabkan blackout total dan kemiringan drastis sebelum akhirnya terbalik dalam hitungan menit.

Dari total 65 penumpang dan awak, 30 orang dinyatakan selamat, 18 meninggal dunia, dan 17 lainnya masih hilang hingga pertengahan Juli. Kapal juga mengangkut 22 kendaraan, dan diperkirakan pergeseran muatan memperparah kondisi kapal saat tenggelam.

Cuaca buruk seperti gelombang tinggi dan arus laut kuat diduga menjadi faktor pemicu, ditambah dengan kondisi teknis kapal yang menghambat upaya evakuasi. Tim SAR telah menemukan bangkai kapal dalam posisi terbalik di dasar laut, sekitar 3,9 kilometer dari titik tenggelam awal, namun proses pengangkatan masih tertunda akibat cuaca ekstrem.

Tragedi ini memicu evaluasi besar terhadap sistem keselamatan, akurasi manifest, dan kesiapsiagaan armada kapal penyeberangan nasional.

Populer